Makanan khas Semarang – Semarang, adalah salah satu kota terbesar kelima di Indonesia, setelah Jakarta, Surabaya, Medan dan Bandung. Selain menjadi salah satu kota terbesar di Indonesia, Semarang juga merupakan kota yang mempunyai penduduk mencapai angka 2 juta jiwa. Beberapa julukan yang diberikan kepada Semarang seperti Venetie van Java, The Port of Java, Kota Atlas, Semarang Pesona Asia, dan terakhir Kota Lumpia.
Kota Lumpia, adalah salah satu julukan Semarang yang unik. Julukan itu disebabkan karena kota Semarang terdapat makanan khas, yaitu Lumpia. Selain lumpia, ada banyak lagi makanan di Semarang yang belum disebutkan dan secara langsung lahir di tanah Semarang, atau juga bisa dikarenakan hasil akulturasi dari sejumlah budaya disana.
Makanan Khas Semarang
Berikut kami akan memberikan Anda informasi beberapa makanan khas Semarang, yang harus Anda coba cicipi. Karena makanan yang akan kita bahas kali ini pastinya lezat dan unik, jadi sayang jika Anda lewati. Lalu, apa saja makanan khas Semarang yang dimaksud? Berikut adalah daftar dan penjelasannya:
Bandeng Presto
Bandeng Presto adalah salah satu makanan khas Semarang yang menggunakan ikan bandeng sebagai bahan utama nya, kemudian dimasak dengan cara di presto yang bertujuan untuk menghilangkan duri atau melunakkan duri yang terdapat pada ikan tersebut. Presto sendiri adalah cara masak yang menggunakan tekanan tinggi dari uap air, dan biasanya dilakukan dengan menggunakan panic presto atau panci yang bisa dikunci rapat, sehingga air bertekanan tinggi tersebut tidak meluap.
Dalam cara pemasakan presto, harus diberikan alas daun pisang dibawahnya terlebih dahulu. Tetapi sebelum di presto, ikan bandeng yang menjadi bahan utama makanan ini harus diberi bumbu terlebih dahulu berupa garam, bawang putih dan kunyit yang sudah dihaluskan. Bandeng presto ditemukan oleh seseorang bernam Hanna Budimulya, seorang warga Pati pada tahun 1977. Sejak saat ditemukan, bandeng presto mulai menyebar dengan cepat ke daerah Semarang dan Sidoarjo.
Dikarenakan perkembangan itu, pada akhirnya makanan ini menjadi makanan khas ibukota Jawa Tengah tersebut. Salah satu dampak dari perkembangan itu seperti munculnya Bandeng Presto Juwana di Semarang. Bahkan tempat yang menjual bandeng presto di Semarang itu, dikatakan sebagai asal muasal makanan bernama presto pertama dibuat, yang pindah ke Semarang dikarenakan merupakan ibukota Jawa Tengah.
Nasi Ayam Semarang
Makanan khas Semarang yang satu ini, adalah makanan yang mempunyai isi berupa telur rebus, nasi liwet dan suwiran ayam, yang kemudian diberikan kuah opor dan sambal goreng jipan. Jika dilihat sekilas, memang makanan ini mirip dengan nasi liwet Solo, tetapi sebenarnya nasi ayam Semarang ini biasa disajikan dengan ditemani satu usus, sate telur puyuh dan minuman the hangat.
Selain itu, perbedaan lainnya adalah nasi liwet ini menggunakan kuah areh, sedangkan nasi ayam Semarang menggunakan kuah opor kuning. Dalam penyajiannya, nasi ayam Semarang disajikan dengan hanya di atas piring yang sudah diberi alas dari daun pisang, dan tidak lupa diberi isian yang sudah disebutkan di atas.
Asal muasal pembuatan makanan khas Semarang yang sehat ini, adalah dibuat oleh tangan penjual nasi ayam keliling yang bernama Satinem. Dia adalah seorang wanita dibalik terciptanya makanan ini, dan dia sering menjajakan jualannya dengan berkeliling pada tahun 1960-an. Nama awal dari makanan khas Semarang ini sebenarnya bukan nasi ayam Semarang, melainkan nasi ayam Kampung Koja.
Penamaan nasi ayam Kampung Koja bukan tanpa sebab, itu dikarenakan kampung koja adalah kampung yang menjadi saksi lahirnya makanan khas Semarang ini. Lambat laun dagangan nya makin laris, dan pada tahun 1992 nasi buatan satinem akhirnya semakin terkenal dan sudah membuka tempat dagang secara mandiri, yang berlokasi di Jalan K.H. Ahmad Dahlan.
Dikarenakan makin terkenal nya makanan tersebut, maka pada akhirnya makin banyak pula warung yang ikut-ikutan untuk menjajakan makanan tersebut.
Garang Asem
Garang asem, adalah makanan khas Semarang yang lezat dan berisi ayam dengan kuah santan berbumbu cabai dan belimbing wuluh. Salah satu keunikan dari makanan ini adalah cara pemasakan nya, yang di mana ayam dan kuah santan dimasak dengan dimasukkan terlebih dahulu ke dalam daun pisang, setelah itu ditutup atasannya dengan menggunakan lidi.
Untuk menambah kenikmatan ketika menyantapnya, garang asem akan diberikan tambahan seperti tempe goreng, nasi hangat, sate jeroan ayam, dan perkedel. Untuk Anda yang ingin mencicipi makanan khas Semarang ini, Anda kunjungi saja restoran yang berlokasi di Jalan Gajah Mada. Memang agak sulit untuk menemukan makanan yang satu ini di Semarang.
Bahan utama yang dipakai dalam pembuatan garang asem adalah ayam kampung, itu karena ayam kampung mempunyai tekstur lebih lembut dan empuk dibanding ayam yang lain. Dulu, ayam kampung pernah menjadi ayam yang cukup mahal karena rasanya yang nikmat, karena itu juga hanya sedikit orang yang bisa menimati nya.
Walau sudah lama waktu berlalu, masakan yang satu ini masih saja menjadi masakan yang mahal untuk dinikmati. Mungkin itu dikarenakan proses pembuatan makanan ini relatif sulit, tidak sedikit orang yang gagal dalam pembuatannya dan malah menghasilkan opor, bukan garang asem. Tetapi kesulitan yang diperlukan untuk pembuatan nya setimpal dengan cita rasa yang diberikan, rasa nya pasti lezat dan kaya akan rempah Indonesia.
Tahu Gimbal
Dari namanya pasti Anda tahu makanan yang satu menggunakan olahan apa saja. Yap, makanan ini menggunakan tahu dan gimbal dalam penyajiannya. Tetapi sebenarnya bahan-bahan yang digunakan lebih dari itu, terdapat juga potongan lontong dan kol yang kemudia disiram dengan bumbu kacang dan petis dalam setiap porsi nya.
Apa Anda tahu apa itu gimbal? Gimbal bukan rambut ya, tetapi adalah olahan udang yang diberi tepung, atau bisa dikatakan mirip dengan bakwan udang. Dalam satu porsi tahu gimbal, Anda akan menikmati makanan ini ditemani dengan kerupuk udang yang terkenal kerenyahan nya.
Memang makanan khas Semarang yang satu ini agak mirip dengan ketoprak khas Jakarta, tetapi perbedaan yang bisa Anda lihat adalah penggunaan bumbu kacang yang diberikan, yaitu dengan cara disiramkan ke makanan. Selain itu, perbedaan lainnya adalah adanya petis dan gimbal dalam makanan ini.
Cita rasa yang diberikan makanan ini gurih dan rasa yang diberikan bumbu kacang yang begitu terasa di mulut penikmat, sehingga menjadi daya tarik bagi para konsumen yang mencobanya. Di Semarang, Anda akan menemukan banyak penjual tahu gimbal, makanan ini memang sedang menjamur. Tetapi dari sekian banyak penjual tahu gimbal, kami merekomendasikan warung Pak H. Edy, bahkan pemerintah kota Semarang pun merekomendasikan nya.
Jika Anda berminat untuk menikmati makanan khas Semarang ini, Anda bisa mengunjungi warung nya yang berlokasidi Jalan Pahlawan, bertepatan di depan departemen sosial Semarang.
Soto Bangkong
Soto bangkong adalah nama makanan dari olahan soto yang terdapat di rumah makan Jalan Brigjen Katamso, Semarang. Nama Bangkong diambil karena tempat berdirinya rumah makan tersebut sejak 1950 di perempatan Bangkong. Nama orang yang mendirikan rumah makan tersebut kala itu adalah, H. Soleh Soekarno. Saat itu dia menjajakan jualannya dengan cara berkeliling, bukan seperti saat ini.
Lambat tapi pasti, dia akhirnya membuat kedai di samping pos polisi, yaitu terletak di Jl. Brigjen Katamso. Sampai saat ini, kedai yang didirikannya tersebut makin berkembang dan menjadi besar, bahkan saking besar nya dia sampai membuka cabang hampir di seluruh daerah Pulau Jawa, yang dikelola oleh anak-anaknya.
Perbedaan makanan ini dibanding soto yang lain, adalah warna kuahnya yang bening agak kecoklatan. Soto yang disajikan di warung makan tersebut menggunakan mangkuk kecil, walau kecil mangkuk yang digunakan agak tinggi sehingga lebih banyak isinya. Di dalamnya Anda akan menemukan isian berupa irisan tomat, suwiran ayam, bihun, tauge, dan taburan bawang putih dan merah di atasnya.
Dalam pengkonsumsian nya, makanan ini biasa dikonsumsi menggunakan nasi, mau itu di gabung ataupun dipisah tergantung selera Anda. Untuk menambah cita rasa dari soto ini, Anda bisa menambahkan lauk seperti perkedel, sate ayam, sate telur puyuh, tahu, sate kerang dan tempe.
Mie Kopyok
Mie kopyok, adalah makanan yang terbuat dari bahan utama mie, lalu ditambahkan dengan tetelan daging dan lauk pauk berupa kerupuk gendar dan tahu. Kerupuk gendar sendiri, adalah kerupuk yang terbuat dari adonan nasi dengan cita rasa gurih dan renyah. Nama yang diberikan kepada makanan ini bukan hanya mie kopyok, tetapi juga diberi nama mie lontong dan mie teng teng.
Pemberian nama mie teng teng kepada makanan ini bukan tanpa sebab, sebabnya adalah karena dulunya makanan dijual dengan cara membunyikan piring, sehingga mengeluarkan bunyi “teng teng teng” untuk dapat menarik pembeli datang dan membelinya.
Selain menggunakan mie, dalam satu porsi mie kopyok Anda juga akan menemukan beberapa irisan lontong, itulah penyebab makanan ini diberi nama mie lontong. Dalam pembuatan nya, mie kopyok melewati proses yang sederhana seperti hanya menyelupkan mie basah dan kecambah ke dalam air yang mendidih, setelah itu barulah ditaruh di piring dan diberi tahu pong dan irisan lontong di dalamnya.
Keunikan dari makanan khas Semarang ini, adalah ditambahkan nya kuah dengan bumbu putih yang sudah diuleg terlebih dahulu, setelah ditambah lagi irisan bawang goreng dan kecap di atasnya.
Nasi Goreng Babat Gongso
Nasi goreng yang satu ini berbeda dengan nasi goreng biasanya, karena disekitar nasi goreng babat gongso Anda akan menemukan babat alias kulit sapi bagian lambung. Babat yang disajikan akan dipotong terlebih dahulu sebesar 3×4 cm, dan kebanyak penjual akan mengerok terlebih dahulu babat nya, tetapi ada juga yang tidak mengerok babat nya.
Untuk membuat bumbu nasi goreng ini, dibutuhkan bahan-bahan seperti cabai merah, bawang merah dan putih, adanya terasi dan kecap yang kental membuat warna bumbu ini unik, yaitu mempunyai warna kecoklatan di sekelilingnya. Bagi Anda yang kurang puas dengan sajian yang diberikan, Anda bisa memesan telur tambahan yang nantinya akan diorak-arik terlebih dahulu. Selain itu, Anda juga bisa menambahkan acar dan kerupuk untuk menemani nasi goreng ini.
Selain tambahan babat untuk urapan, masih ada banyak lagi varian yang bisa Anda pilih untuk tambahan nasi goreng, misalnya seperti limpa, iso dan paru rebus. Semua tambahan tersebut ditaruh di baskom, jadi Anda bisa memesan nya langsung. Selain nasi goreng babat gongso, Anda juga bisa hanya memilih gongso nya saja tanpa nasi goreng.
Babat yang ingin dijadikan tambahan nasi goreng harus dimasak terlebih dahulu dengan cara diurap, atau dicampur dengan kecap dan sambal, agar nantinya bisa langsung dikonsumsi atau juga bisa dikonsumsi bersamaan dengan nasi putih biasa. Beberapa kedai yang menjajakan makanan khas Semarang ini adalah milik Pak Karmin yang terletak di Jalan Pemuda, atau lebih tepatnya di samping Jembatan Mberok. Selain milik Pak Karmin, ada lagi kedai yang menjual nasi goreng babat gongso yaitu milik Pak Taman, yang berlokasi di selatan stadion Diponegoro atau depan kantor BPN.
Tahu Petis
Petis, jika Anda orang semarang pasti tahu, kalau makanan pedas Semarang yang satu ini terbuat dari bahan dasar apa, dan diberi isian apa. Yap, benar. Makanan khas Semarang yang satu ini terbuat dari bahan dasar tahu dan diberi isian petis, dari namanya saja tahu petis. Untuk dapat memasukan petis kedalam tahu, hal pertama yang harus dilakukan adalah terlebih dahulu menyayat tahunya, tidak harus sampai terbelah, jika sudah baru diisi petis.
Tahu yang digunakan sebagai bahan dasar makanan ini, adalah tahu putih dengan syarat tidak boleh terlalu padat, setelah itu barulah tahu tersebut digoreng. Disaat proses penggorengan, pastikan jika tahu yang digoreng sudah garing, jika sudah garing barulah diisi dengan petis. Untuk Anda yang suka makanan pedas, Anda bisa mencicipi makanan ini dengan menambahkan cabai rawit segar.
Sebenarnya, petis sendiri adalah olahan yang menggunakan sisa cairan perebusan ikan atau udang, tetapi sisa-sisa tersebut dipanaskan sampai mengental seperti saus yang berwarna kehitam-hitaman. Walau begitu, di semarang ada beberapa orang yang menggunakan petis buatan untuk isian tahu, bukan menggunakan petis asli. Petis jadi-jadian itu dibuat dengan menggunakan adonan kanji, setelah itu ditambahkan gula yang diberi tinta cumi-cumi, sehingga warna yang dihasilkan adalah hitam seperti aslinya.
Walau petis jadi-jadian, kenyataan nya petis tersebut tetaplah enak dengan cita rasa pedas gurih nikmat, seperti petis asli pada umumnya. Salah satu penjual petis yang berada di Semarang, adalah Tahu Petis Prasojo. Penjual tersebut berlokasi di dekat simpang lima, dia buka sampai sore hari.
Nah, bagaimana? Apa ada makanan di atas yang membuat Anda ingin mencicipi nya? Penulis sendiri ingin mencicipi tahu gimbal dan soto bangkong. Alasan nya sederhana, karena penulis ingin tahu cita rasa dari kedua makanan tersebut. Terutama tahu gimbal yang katanya mirip dengan ketoprak khas Jakarta, tetapi apakah rasanya mirip? Hanya orang yang mencicipi nya yang tahu.
Demikian artikel tentang makanan khas Semarang untuk Anda. Semoga dengan adanya artikel ini, dapat memberikan Anda pengetahuan tentang makanan khas Semarang yang belum Anda ketahui sebelumnya. Sebenarnya masih banyak lagi makanan khas Semarang yang belum kita bahas, tetapi kami hanya memberikan kepada Anda makanan khas Semarang yang lezat dan rekomendasi, jadi Anda tidak akan menyesal setelah mencicipinya. Sekian dan terima kasih telah membaca!